Tuesday, May 24, 2005

Kemelut pekerjaan

Kejadian beberapa minggu ini, ternyata membuat aku makin sayang ma Aa. Ntah kenapa, mungkin banyak hal membuat aku banyak berpikir. Bukan berpikir untuk melepaskannya, tetapi berpikir untuk makin menyayanginya.

Keinginannya untuk keluar dari pekerjaannya membuat aku berpikir antara kasihan dan sebel juga. Lebih banyak kasihannya si....tapi kan masa depan juga perlu.... hehe.... Mula-mula aku kasihan hingga ingin membiarkannya keluar, tapi kok hati kecilku ga ingin dia keluar ya?Mungkin karena logika masih jalan.
Akhirnya dia dapet keputusan, tugasnya di Jakarta diperpanjang 6 bulan. Antara seneng dan sedih (banyak senengnya si...) Seneng karena dia ga jadi keluar, sedih (bukan sedih, tapi aku ga tau kata apa yang bisa menggambarkannya) karena suatu saat pernyataan dia ingin keluar pasti muncul lagi. Tapi untuk sekarang si aku terima aja dulu kondisi ini. Menurut pemikiranku si, sebenernya bukan dia harus tetep kerja di Danamon, tapi yang penting keja. Itu aja yang penting buatku. Mau kerja dimana ga penting, mau gaji berapa ga penting, yang penting dia kerja. Itu aja kok. Boleh aja dia mau usaha, tapi untuk sementara ini aku pengennya dia tetep kerja, karena kita akan membangun rumah tangga.. Tapi semuanya ini cuman pemikiranku aja. Egois mungkin. Itulah aku...

1 comment:

Anonymous said...

iya sih tut, pasti suatu saat pertanyaan ingin keluar muncul lagi. elu tahu sendiri, selama lima tahun gue kerja, pertanyaan itu selalu terlontar karena dia selalu mengintai di sudut pikiran. padahal itu teh gue seneng kerja di kantor gue, cuma kerjaannya aja yang kurang variatif. sekarang, setelah beneran keluar, rasanya legaaaaaaaaa... tapi ya memang guenya emang udah langsung punya karier setelah keluar. kalo nana kan belum ada ya.