Monday, September 24, 2007

Three Wishes

Malem Minggu kemaren, kita berdua nonton acara Three Wishes di MetroTV. Acara yang bikin aku dan Aa terharu (hehe...sampe Aa nangis lhooo).

Ceritanya, di kota New apa gitu di Utah, ada acara di satu jalan dimana semua orang bisa
menceritakan keinginannya dan akan diwujudkan oleh tim penyelenggara. Banyak banget yang
dateng. Yang disiarin di acara itu cuman 3, walopun sebenernya ada banyak wishes juga yang
diwujudin. Salah satu diluar yang 3 itu adalah, seorang anak yang pengen bisa nulis namanya,
Sam. Akhirnya, dengan bantuan titik-titik yang kalau dihubungkan akan membentuk huruf
pertama, S, si anak tinggal mengikuti saja dan terbentuklah huruf S yang kemudian huruf A,
dan akhirnya huruf M. Terwujudlah keinginan si anak nulis namanya.Wah...wah...bisa juga ni jadi metoda buat homeschooling :-D

Dari Three Wishes ini,
Wish pertama adalah "membantu istri yang buta karena penyakit"
Ceritanya, sepasang suami istri ini adalah suami istri yang seneng berpetualang. Suatu saat,
si istri sakit. Ada bakteri di otaknya yang mengakibatkan kebutaan pada sebelah matanya dan
lama kelamaan mata yang satunya pun menjadi buta. Mereka punya seorang anak perempuan.
Pastinya sedih banget ya dengan keadaan itu. Akhirnya si suami minta pada tim ini untuk
membantu istrinya. Oleh tim ini, sang istri dikenalkan pada komunitas tuna netra yang akan membantunya menumbuhkan kepercayaan dirinya.Untuk pertama kali, untuk menumbuhkan rasa percaya diri itu, dia diajari untuk panjat tebing. Programnya memang untuk mereka yang tuna netra, sehingga perlakuannya beda kali yaaa.... Si cewe ini ikut dan akhirnya tanpa bantuan orang lain (hanya dengan 'teriakan' dari instruktur dan suaminya), dia bisa mencapai puncak tebing. Hebat!!!Kemudian dia belajar untuk menggunakan tongkat pembantu (kayak yang suka dipake tuna netra ers). Mula-mula dia mengalami kesulitan apalagi waktu belajar sengaja dipasang penghalang.
Akhirnya dia bisa juga. Berikutnya dia harus belajar nyebrang. Mungkin menurut kita serem yaa...tapi dia harus belajar itu semua suapaya ga tergantung sama orang lain.Dia juga dikasih alat bantu untuk membawa kereta dorong anaknya, komputer dengan printer huruf braille, dan alat-alat bantu lainnya.
Semua itu dia lalui dengan sukses.
Sebagai hadiah terakhir, dia harus jalan 2 blok jauhnya dari rumah, sendiri. Suami dan pembawa acaranya menunggu dia di tempat yang harus dia tuju. Jadi, mulai dia harus memasukkan anaknya ke kereta dorong sampe ke tempat itu harus dilakukan sendiri. Waktu mo masukin anaknya ke kereta dorong, anaknya agak 'rewel', tapi akhirnya masuk juga. Kemudian
dia jalan dan harus nyebrang, dan akhirnya sampelah dia di tempat yang dituju. Tempat itu
adalah sebuah taman bermain untuk anaknya. Dan taman itu dinamain nama anaknya. Gile keren banget tuh taman. Ga sampe disitu, ternyata temen-temen dan sodara-sodaranya dateng untuk kasih support. Oh what a wonderful world...
Akhirnya, dia bisa mandiri dengan semua itu.

Wish kedua adalah "anak perempuan yang jadi pemadam kebakaran cilik"
Karena dia pernah dapet pengalaman kebakaran terjadi di rumah, akhirnya, dia pengen jadi pemadam kebakaran.
Dikenalin lah si anak pada petugas pemadam yang waktu itu bantuin dia. Diajarinnya dia pake
baju pemadam kebakaran, latihan fisik dan akhirnya dia harus memadamkan api yang direkayasa.

Wish ketiga adalah "pengembangan Happy Factory, perusahaan mainan anak"
Adalah sepasang suami istri yang dengan tujuan mulia membuat mainan mobil-mobilan dari kayu untuk anak-anak tidak mampu di seluruh dunia. Bengkel kerjanya hanya di van, tetapi
produksinya ternyata bisa disalurkan untuk anak tidak mampu di seluruh dunia karena seluruh
keluarga ikut membantu. Walaupun mainannya sudah beredar, tetapi pendirinya belum pernah
melihat anak yang mendapat mainannya.
Dari keinginan ini, mereka dan anak-anaknya diberi kesempatan untuk melihat bagaimana bahagianya anak-anak yang mendapat mainan produksi mereka. Mereka terbang ke negara-negara dunia ketiga dan mereka sangat terharu (seperti kami juga) melihat anak-anak yang dengan senang menerima pemberian mereka. Walaupun hanya sekedar mobil-mobilan sederhana, betapa bahagianya mereka yang menerima itu. Dan mereka pun turut bahagia. Sepulang dari perjalanan mereka, mereka dikejutkan dengan adanya pabrik baru yang lebih besar dengan lebih banyak pegawai dan peralatan baru. Pastilah sangat membahagiakan buat mereka. Apalagi setelah itu mereka melihat film bagaimana anak-anak sangat berterima kasih dengan pemberian mereka itu.
Dan akhirnya, mereka mendapat bantuan dari FedEx untuk menyalurkan mainannya ke seluruh dunia. Hmm...betapa bahagianya mereka. Pay it forward terjadi....

Kalau ada acara seperti itu, apa yang ingin disampaikan ya?
Wish yang paling ingin diwujudkan?
Kalo Aa sii...pengen punya anak katanya, Nana Junior :-)

No comments: